RECRUITER YANG BANDEL

Rapat kami baru saja dimulai, saat HR Direktur Perusahaan Consumer Goods itu menatap saya dan berkata "Saya juga gak tahu ya bu, kenapa, nama Bu Milka yang muncul, pada waktu saya mikirin project ini." Ungkapnya.

"Mungkin karena menurut saya, Bu Milka ini orangnya bandel" lanjutnya.

Saya tidak berani menyangkal, hanya tersenyum-senyum kecil sambil mengambil buku notes saya.

Percakapan kami kemudian berlanjut mengenai project Recruitment yang sempat ia sounding melalui telepon 2 hari sebelumnya, sebuah Project yang 'Kick and Rush', dan menurutnya cocok untuk recruiter 'bandel' seperti saya... :)

...sebenarnya, menurut saya, saya tidak bandel, hanya 'agak terlalu berani' mempertahankan kandidat-kandidat saya. Beberapa minggu lalu, salah satu kandidat saya sempat ditolak oleh bapak direktur ini, "Jangan dulu deh Bu Milka, dia pindah-pindah ya? lihat deh sudah 7 perusahaan" Ketiknya.

Saya melempar Icon senyum, "Memang kenapa Pak kalau sudah 7 perusahaan? saya juga sudah 7 perusahaan."

.....

Di klien lain, saya bersikeras mem-push salah satu direktur untuk tetap mewawancarai kandidat saya. "Saya minta tolong Bapak ketemu dulu. Tolong jangan say no kalau Bapak belum ketemu dia, nanti jika Bapak sudah bertemu orangnya, Bapak mau bilang "No" nggak apa-apa" Bujuk saya.

Dan berhasil, kandidat saya bertemu dengan direktur tersebut, dan akhirnya join.

"Saya sampai ditanya lho Bu Milka: "Kamu saudaranya bu Milka ya? kok bu Milka mati-matian belain kamu?"" Lapor kandidat saya, selepas dia interview.

Saya tertawa, saya tidak ada alasan lain untuk mati-matian belain kandidat saya, selain karena saya yakin dia adalah kandidat yang tepat untuk kebutuhan klien. Saya tidak melakukan 'pembelaan mati-matian' kepada setiap kandidat. Tapi jika saya sudah yakin, saya akan benar-benar mempertahankannya.

....

Tetap mengajukan kandidat meskipun sudah lewat batas usia, adalah hal 'bandel' lain yang beberapa kali saya lakukan. Alasannya bukan kenapa-kenapa, tapi karena saya selalu membiasakan 'menyerap' alasan di balik setiap detail requirementnya.

"Apakah ada alasan khusus kenapa kandidatnya harus di bawah usia 35?" Tanya saya kepada salah satu recruiter di perusahaan klien.

"Oh nggak kenapa-kenapa sih mbak, cuma karena usernya ingin yang masih energik aja, karena usernya kan orangnya cepet tuh, kalau terlalu tua, takut gak bisa ngikutin pace usernya" Jawabnya.

"Ok, berarti kalaupun sudah diatas 35 tapi orangnya bisa High Pace, boleh dong?" tawar saya.

"Oh boleh mbak, boleh. Buat Mbak Milka boleh deh" sahutnya sambil tertawa.

Saya ikut tertawa, bagi saya, ini adalah hal penting yang harus dilakukan oleh semua Head Hunter/Recruiter, mengerti 'nyawa' yang ada di dalam detail requirements.

Sepanjang karir saya sebagai Recruiter, saya tidak pernah dapat menemukan kandidat yang sempurna, tapi dengan mengerti 'nyawa' yang ada di dalam setiap opening positionnya, saya dapat menemukan kandidat-kandidat yang terbaik untuk klien saya.

Apakah Anda adalah salah satunya?


You can please click to find Our Great Challenges

or send your Great CV to great.opportunity@greattogreat.com to make sure you have a Great Place in our Great Database ;)


Have a Great Day

Milka Santoso

Great to Great Consultant